Kita mungkin bertanya-tanya siapa saja orang yang pernah memimpin PSSI. Pada awal terbentuknya PSSI masa jabatan ketua umum tidak menentu dikarenakan Indonesia pada masa itu masih dalam masa penjajahan Belanda, namum saat ini, masa jabatan Ketua Umum PSSI adalah 4 tahun. Berikut adalah daftar Ketua Umum PSSI :
Soerati |
2. Artono Martosoewignyo menjadi Ketua Umum PSSI menggantikan Soeratin mulai dari tahun 1941 sampai dengan tahun 1949.
Maladi |
3. R. Maladi lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 30 Agustus 1912 adalah mantan Menteri Penerangan (1959-1962) dan mantan Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga (1964-1966). Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI periode 1950-1959. Beliau meninggal di Jakarta, 30 April 2001 pada umur 88 tahun.
4. Abdul Wahab Djojohadikoesoemo meimpin PSSI dari tahun 1960 menggantikan Maladi, Abdul Wahab memimpin PSSI sampai dengan 1964.
7. Bardosono pernah memimpin PSSI dari tahun 1975 sampai dengan Tahun 1977, kemudian beliau digantikan oleh Moehono 8. Moehono adalah pemegang tongkat pemimpin PSSI setelah Bardosono. Moehono memimpin PSSI hanya beberapa bulan yaitu tahun 1977 kemudian bel digantikan oleh Ali Sadikin
9. Ali Sadikin lahir di Sumedang, Jawa Barat, pada tanggal 7 Juli 1927 adalah seorang letnan jenderal KKO-AL (Korps Komando Angkatan Laut) yang ditunjuk oleh Presiden Soekarno menjadi Gubernur Jakarta pada tahun 1966. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Deputi Kepala Staf Angkatan Laut, Menteri Perhubungan Laut Kabinet Kerja, Menteri Koordinator Kompartemen Maritim/Menteri Perhubungan Laut Kabinet Dwikora dan Kabinet Dwikora yang disempurnakan di bawah pimpinan Presiden Soekarno. Ali Sadikin menjadi gubernur yang sangat merakyat dan dicintai rakyatnya. Karena itu ia disapa akrab oleh penduduk kota Jakarta dengan panggilan Bang Ali sementara istrinya, Ny. Nani Sadikin, seorang dokter gigi, disapa Mpok Nani. Ali Sadikin Memimpin PSSI mulai tahun 1977 sampai dengan 1981. Kemudian ia di gantikan oleh Sjarnoebi Said, beliau meninggal di Singapura pada tanggal 20 Mei 2008di usia 80 tahun.
10. Sjarnoebi Said lahir pada tanggal 18 Januari 1927 merupakan seorang ketua umum PSSI periode 1981-1985. Dia terpilih sebagai Ketua Umum PSSI dalam Kongres PSSI di Jakarta pada 19-21 Desember 1981. Pada masanya, Sjarnoebi pernah memperbolehkan pemain asing berlaga di Indonesia. Hal itu terjadi pada Galatama 1982-83. Namun, pada masa kepemimpinannya pula, 7 Juni 1983, ia melarang penggunaan pemain asing untuk berlaga di Indonesia. Ia pembina klub tulen. Klub miliknya, Kramayudha Tiga Berlian, dua kali menjuarai Galatama dan tiga kali Piala liga serta peringkat ketiga Piala Antarklub Asia 1986. Ia meninggal dunia pada 13 April 2001 Pada usia 74 tahun. Pada tahun 2005, untuk mengabadikan namanya, diselenggarakan Piala Sjarnoebi Said di Palembang. Di turnamen ini PSM Makassar tampil sebagai juara. 11. Kardono adalah Ketua Umum PSSI pengganti Ali Sadikin. Kardono memimpin PSSI mulai tahun1983 sampai dengan tahun 1991. Kemudian beliau digantikan oleh Azwar Anas.
12. Azwar Anas lahir di Padang, Sumatera Barat, 2 Agustus 1931 adalah mantan Ketua umum PSSI periode tahun 1991 sampai dengan tahun 1999. Beliau juga mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998). Sebelumnya ia menjabat sebagai Menteri Perhubungan Indonesia pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993). Sebelumnya dia menjabat sebagai Gubernur Sumatera Barat selama dua periode (1977-1987).
13. Agum Gumelar lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada tanggal 17 Desember 1945 adalah mantan Ketua Umum PSSI periode 1999 sampai dengan tahun 2003. Beliau juga mantan Menteri Perhubungan pada Kabinet Gotong Royong. Ia adalah lulusan tahun 1969 dari Akademi Militer Nasional Magelang dan pernah menjadi Danjen KOPASUS pada periode Juli 1994 sampai dengan September 1995.
14. Nurdin Khalid lahir di Watampone, Sulawesi Selatan, Indonesia, pada tanggal 17 November 1958 adalah seorang pengusaha dan politikus Indonesia. Ia adalah Ketua Umum PSSI pada periode tahun 2003 sampai dengan 1 April 2011 dan beliau juga pernah menjadi anggota DPR-RI dari Partai Golkar pada tahun 1999—2004. Nurdin banyak dikecam oleh masyarakat pencita sepak bola tanah air dikarenakan banyaknya kasus hukum yang dialami dirinya. Nurdin terpilih sebagai Ketua PSSI pada tahun 2003. Ia dikenal sebagai ketua PSSI yang kontroversial. Dia menjalankan organisasi dari balik terali besi penjara, mengumumkan ide menaturalisasikan pemain asing, menambah jumlah peserta Liga Indonesia tiap tahun sehingga tidak ada klub yang terdegradasi, menentang penghentian pengucuran dana APBD untuk klub, dan mengurangi sanksi Persebaya yang sebelumnya terlibat kerusuhan pertandingan secara besar-besaran (dari larangan main di kandang selama dua tahun menjadi hanya larangan sebanyak 3 kali pertandingan kandang). 15. Agum Gumelar kembali memimpin PSSI namun bukan dari hasil pemilihan dalam kongres PSSI. Agum Gumelar kembali memimpin PSSI diarenakan terjadinya kekisruhan di tubuh PSSI. Kisruh di PSSI semakin menjadi-jadi semenjak munculnya LPI. Ketua Umum Nurdin Halid melarang segala aktivitas yang dilakukan oleh LPI. Pada Kongres PSSI tanggal 26 Maret 2011 di Pekanbaru, Riau, masalah kekisruhan di tubuh PSSI seperti disengaja disembunyikan dari publik dengan cara mengadakan kongres secara tertutup. Kongres tersebut pada akhirnya tidak berhasil diselenggarakan karena terjadi kekisruhan mengenai hak suara. Pada 1 April 2011, Komite Darurat FIFA memutuskan untuk membentuk Komite Normalisasi yang akan mengambil alih kepemimpinan PSSI dari komite eksekutif di bawah pimpinan Nurdin Halid.Komite Darurat FIFA menganggap bahwa kepemimpinan PSSI saat ini tidak dapat mengendalikan sepak bola di Indonesia, terbukti dengan kegagalannya mengendalikan LPI dan menyelenggarakan kongres. FIFA juga menyatakan bahwa 4 orang calon Ketua Umum PSSI yaitu Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, Arifin Panigoro, dan George Toisutta tidak dapat mencalonkan diri sebagai ketua umum sesuai dengan keputusan Komite Banding PSSI tanggal 28 Februari 2011. Selanjutnya, FIFA mengangkat Agum Gumelar sebagai Ketua Komite Normalisasi PSSI. Setelah melalui serangkaian kegagalan, termasuk kembali gagalnya penyelengaraan Kongres tanggal 20 Mei 2011 di Jakarta, akhirnya dalam Kongres Luar Biasa tanggal 9 Juli 2011 di Solo, Djohar Arifin Husin terpilih sebagai Ketua Umum PSSI periode 2011-2015.
16. Djohar Arifin Husin lahir di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara, Indonesia, pada tanggal 13 September 1950 adalah Ketua Umum PSSI sejak 9 Juli 2011 untuk periode 2011—2015 menggantikan Nurdin Halid. Sebelumnya ia pernah menjabat Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia di bawah pimpinan Agum Gumelar dan Pengurus Daerah PSSI Sumatera Utara. Selain itu juga aktif sebagai guru besar di Universitas Islam Sumatera Utara dan staf ahli Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia. Pada masa mudanya, ia pernah aktif sebagai pemain dan juga wasit sepak bola tingkat nasional. Ia terpilih sebagai Ketua Umum PSSI dalam Kongres Luar Biasa PSSI pada 9 Juli 2011 di Kota Surakarta. Demikianlah kisah perjalanan para pemimpin PSSI yang kita cintai. Hingga sampai saat ini kami sebagai pencinta sepak bola Indonesia selalu berharap kepada para pemimpin induk sepakbola Indonesia untuk selalu bekerja dan berusaha untuk membangun dan menjadikan sepak bola Indonesia menjadi lebih baik dan bebas dari kepentingan apapun di luar kepentingan sepakbola nasional. Salam SuporterGaruda....!!! sumber (http://id.wikipedia.org/ & http://www.google.co.id/) |
---|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar